Visi, Misi, Value

Seorang dosen saya pernah berkata bahwa kita hidup itu harus mempunyai visi dan misi agar terarah. Sebuah perusahaan pasti mempunyai visi misi demi kemajuan dan ketenaran perusahaan tersebut. Tetapi sering kali antara keduanya itu rancu atau dianggap sama karena memang visi misi itu sering disajikan bersamaan. Postingan kali ini akan menjelaskan pengertian dari visi misi dan value.

1. Visi
Visi merupakan cita-cita atau impian yang ingin dicapai. Dalam bahasa inggris sering dinyatakan dengan pernyataan "want to be". Untuk perusahaan, visi dapat digunakan sebagai :

• Penyatuan tujuan, arah dan sasaran perusahaan.
• Dasar untuk pemanfaatan dan alokasi sumber daya serta pengendaliannya
• Pembentuk dan pembangun budaya perusahaan (corporate culture)

2. Misi
Misi singkatnya merupakan upaya untuk mencapai visi. Dalam bahasa inggris sering dinyatakan dengan "why we exist/ what we believe we can do". Menurut Drucker misi merupakan alasan mendasar eksistensi suatu organisasi, terutama ditingkat unit bisnis menentukan batas dan maksud aktivitas bisnis perusahaan.

3. Value
Value merupakan motto hidup untuk mencapai visi dan misi. Motto adalah semboyan yang merupakan cerminan jiwa, semangat dan tekad yang menjadi langkah dasar dan gerak seseorang atau perusahaan.

Jadi tidak hanya perusahaan saja yang mempunyai visi, misi dan value.. Mengingat pentinganya hal tersebut, maka setiap orang juga harus mempunyai 3 kata tersebut agar hidupnya lebih berarti.

Konsep AKU

Untuk merubah diri agar menjadi lebih baik.. diantaranya adalah dapat memahami prinsip dari AKU.
Apa siih AKU itu??
Yuppz, AKU merupakan singkatan dari Ambisi Kenyataan dan Usaha
berikut ini akan dijelaskan dengan singkat, padat dan jelas tentang AKU
1. Ambisi
Ambisi merupakan sesuatu yang ingin dicapai oleh seseorang.
Kenapa timbul Ambisi?? Karena ambisi merupakan suatu kebutuhan manusia, kebutuhan untuk merasakan kenikmatan, ketentraman, kekuasaan, ketenaran dan keberhasilan.
Ambisi ada dua kategori yaitu :

• Ambisi hampiran (yang diusahakan untuk terjadi)
• Ambisi hindaran (yang diusahakan agar tidak terjadi)

Boleh kita berambisi untuk mendapatkan sesuatu karena itu merupakan sifat dasar manusia tetapi kendalikan diri kita agar ambisi tersebut tidak sampai mengganggu kebebasan orang lain karena sejatinya orang lain juga mempunyai ambisi yang berusaha dia kendalikan.


2. Kenyataan
Kenyataan adalah situasi dan kondisi eksternal dan internal yang dihadapi.
Kenyataan dapat dibedakan menjadi 2 yaitu :

• Kenyataan Eksternal (berada diluar diri individu)
• Kenyataan Internal (ciri pribadi yang melekat pada diri seseorang)

Pada 'Kenyataan Internal' ini meliputi :

• Sistem Nilai dan Asumsi (kumpulan keyakinan individu mengenai suatu hal) contohnya: agama yang dianutnya
• Kesanggupan contohnya: bakat, kemampuan, kecerdasan, keterampilan
• Temperamen (watak)
• Status Afektif (emosi) contohnya: marah, takut, kecewa, senang
• Selera
• Sikap
• Gaya Kerja

Syukurilah 'kenyataan' yang ada pada diri anda karena semua manusia ini diciptakan dengan segala kelebihan dan kekurangannya. Jadi wajar jika ada salah satu teman kita yang mempunyai kemampuan yang luar biasa terhadap suatu hal tetapi dia lemah terhadap hal yang lain. Disini yang harus dilatih adalah meminimalisir segala bentuk kekurangan yang ada pada diri kita dengan cara belajar dan keterbukaan diri. Hal ini sangat diperlukan agar kita dapat diterima di lingkungan yang membawa kita dalam suatu peradaban tertentu.

3. Usaha
Usaha merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi peluang keberhasilan dalam mencapai suatu ambisi.
Jenis dari usaha ini ada 2 yaitu :

• Usaha Reaktif (usaha yang dilakukan untuk menghindari hal yang tidak diinginkan)
• Usaha Proaktif (usaha yang dilakukan untuk menghampiri ambisi)

Usaha merupakan tolok ukur dalam penentuan ambisi. Tidak selamanya juga usaha itu akan berhasil, kadang kala juga mengalami kegagalan. Tetapi dengan dibantu 'kenyataan' yang positif dan pengendalian diri yang benar maka akan tercapai ambisi yang diinginkan.

Konsep AKU ini sangat diperlukan agar hidup menjadi terarah, dengan bantuan pengetahuan positif yang datang dari luar, maka akan tercipta suatu pribadi yang baik yang dapat memberikan kontribusi kepada masyarakat luas.